1. Built in Flash/Pop Up Flash
Ini adalah flash bawaan kamera yang terpasang pada bodi bagian atas. Masalahnya, gambar yang dihasilkan terlalu tajam dengan bayangan yang sangat kuat sehingga gambar tampak kaku. Pada kamera DSLR kita bisa saja mengatur kekuatan cahaya flash menggunakan flash exposure namun sangat sulit menghasilkan gambar dengan cahaya yag lembut dan tanpa bayangan. Saya pribadi biasanya menggunakan pop up flash hanya untuk teknik fill in flash pada siang hari(untuk menghilangkan bayangan tajam) serta teknik slow sync flash. Sayangnya built in flash tidak dapat digunakan untuk teknik bounce flash, karena flash mengarah lurus langsung ke subjek. Selebihnya saya jarang menggunakan built in flash.
2. Lampu Kilat Khusus / Dedicated Flash
Lampu kilat khusus adalah lampu kilat tambahan yang terpasang pada hot shoe(selot flash dibagian atas bodi kamera) merupakan flash yang dapat berkomunikasi dengan kamera. Sistem kerjanya adalah menggunakan informasi tentang Focal length lensa, ISO, bukaan aperture dan kecepatan Shutter untuk menghasilkan cahaya yang sesuai. Lampu kilat ini banyak disukai oleh fotografer karena kemampuanya yang sangat fleksibel/tentunya dibandingkan dengan built in flash. Beberapa kemampuannya adalah dapat menghilangkan efek red eye, fill in flash yang lebih sempurna dan memberikan cahaya yang lebih lembut dengan cara memantulkannya ataupun menggunakan diffuser. Anda dapat membeli flash yang dilengkapi dengan kabel yang dapat memberikan fleksibilias lebih karena dapat dilepas dan diatur posisinya. Flash kamera khusus ini dijual pada kiasaran harga Rp. 500.000,- sd. Rp. 9.000.000,- ke atas tentunya dengan kelebihan/fitur masing-masing.
3. Ring Light Flash
Ringlight flash adalah flash yang terpasang pada lensa bagian luar yang mempunyai kemampuan spesifik yakni menghasilkan cahaya(menyebar) yang lembut yang sangat cocok untuk fotografi macro. Selain terpasang pada lensa saat ini juga ditawarkan Ringlight yang terpasang pada hot shoe kamera. Ringlight flash memberikan pencahayaan yang baik sehingga kita bisa sedekat mungkin dengan subjek dan tidak akan memberikan cahaya yang tajam. Selain cahaya lembut flash ini juga mampu menampilkan detail dari subjek dan sangat ideal untuk fotografi macro seperti bunga, serangga dan benda-benda kecil lainnya. Flash ini dijual mulai harga Rp. 300.000 an.
4. Hammer Flash
Hammerhead Flash adalah flash yang terpisah dan tidak terpasang pada hot shoe, melainkan terpasang pada sekrup untuk tripod pada bagian bawah kamera. Flash ini sangat populer untuk wedding fotografi dan pers karena memiliki output dengan intensitas cahaya yang tinggi. Flash ini berbentuk seperti palu dan mampu memberikan pencahayaan dengan sudut yang fleksibel dan pegangan tangan yang nyaman.
Setelah kita membahas beberapa tipe flash kamera, ada baiknya kita juga memahami fungsi/kegunaan flash kamera DSLR:
Berikut Teknik Pengendalian Cahaya :
Bounce Flash
Bounce Flash bukanlah bagian dari flash, melainkan teknik pengendalian cahaya flash. Teknik ini menggunakan Dedicated flash dan dipantulkan ke arah langit-langit atau dinding ruangan sehingga menghasilkan cahaya lembut nan estetis. Hal ini merupakan teknik andalan terutama untuk portrait dan foto pernikahan. Bounce flash akan lebih maksimal bila menggunakan flash berkabel karena fleksibilitas arah datangnya cahaya yang dapat kita atur.
Fill in Flash
Fill in flash adalah teknik yang digunakan untuk menerangi subjek saat background lebih terang daripada subjek. Dengan pengaturan spot metering ke subjek maka kecerahan gambar akan seimbang dengan kecerahan background. Suatu contoh saat kita melakukan foto portrait pada siang hari yang terik maka background akan sangat terang dan subjek (manusia) biasanya pada bagian wajah akan nampak bayangan-bayangan kasar. Disinilah fungsi fill in flash, selain menghilangkan bayangan tersebut juga membuat subjek nampak lebih terang.
Menggunakan flash jenis apapun akan sangat membutuhkan pengetahuan lebih dan teknik yang bervariasi. Di tangan orang yang kurang mengerti mungkin flash tidak akan banyak berguna. Flash sangat bermanfaat untuk banyak hal, namun cahaya alami juga memberikan hasil yang sangat luar biasa, disinilah dituntut pengetahuan dan keahlian seorang fotografer untuk mendapatkan cahaya yang seimbang, baik dari flash maupun cahaya alami.