F Imitasi, Natural, Synthetic - Birkov Blog

Imitasi, Natural, Synthetic


Imitasi, Natural, Atau Synthetic : -- Sumber (http://permataruby.com/)

Imitasi, Kaca atau Cubic Zirconia yang disebut Imitasi atau tiruan yang mirip dalam penampilan warnanya, tetapi berbeda dalam komposisi kimiawi ataupun berat jenis dan tingkat kekerasan dan Refractive Index. Semua sifat fisik maupun sifat optiknya berbeda. Imitasi atau tiruan bisa dari batuan alami ataupun buatan manusia yang berwarna sama.


Synthetic Cubic Zirconia dikenal sebagai “American Diamond” dengan variasi warna untuk meniru warna corundum.
  • Blue Glass Man Made (buatan manusia untuk meniru blue sapphire)
  • Batu Permata Asli bernama Rhodolite Garnet untuk menyerupai warna Sapphire.
  • Batu Permata Asli bernama Spinel untuk pengganti Ruby.
  • Batu Permata Asli bernama Tanzanite bernilai tinggi tetapi tidak setinggi Blue Sapphire.


Syntethic tidak sama dengan Imitasi atau Tiruan. Syntethic adalah duplikat dari batu natural atau batu alami karena memiliki komposisi kimiawi yang sama, sifat optik seperti Refractive Index yang sama dan sifat fisik seperti tingkat kekerasan dan berat jenis yang juga sama. Perbedaan yang mendasar hanya pada siapa pembuatnya.
Batu Natural (alam) diciptakan oleh alam di dalam tanah dalam waktu yang sangat lama, sedangkan Syntethic dibuat oleh manusia di Laboratorium dalam waktu yang relatif cepat, cuma beberapa hari atau dalam sehari.

Syntethic Ruby atau Syntethic Sapphire bukanlah hal yang baru, Syntethic Corundum sudah dijual sejak awal tahun 1900an, saat ini Syntethic Corundum sudah sangat umum digunakan sebagai bahan perhiasan.

Auguste Verneuil (1856-1913) merupakan peloror pembuatan Syntethic Corundum untuk komersil sekitar tahun 1880an dan 100 tahun setelah itu proses pembuatannya masih menggunakan metoda yang sama. Dan 90% Syntethic Corumdum yang dijual di pasaran menggunakan proses Flame Fusion dari Verneuil.

Proses Flame Fusion banyak digunakan karena lebih murah dan lebih sederhana dibandingkan proses-proses lainnya. Proses yang juga sederhana dan murah dikembangkan oleh J. Czochralski pada tahun 1918 melalui proses yang disebut Czochralski Pulling. Proses Verneuil dan Czochralski mendominasi sebagian besar pasaran Syntethic Corundum.

Adapun ciri-ciri khas proses Verneuil dan proses Czochralski adalah gelembung-gelembung udara serta garis-garis serat halus yang melengkung. Seiko, Perusahaan di Jepang juga mempoduksi Synthetic Corundum dengan proses “Floating Zone”. Namun sejak tahun 1995 Seiko berhenti memproduksi  Synthetic Corundum untuk perhiasan.

Proses lainnya yang cukup canggih dan biayanya tergolong mahal adalah proses “Hydrothermal” dan proses “Flux Growth” yang mendekati proses alami seperti di dalam perut bumi. Proses-proses tersebut banyak digunakan setelah tahun 50an. Perusahaan-perusahaan pembuat Synthetic Corundum yang menggunakan proses tersebut adalah :

• Chatham. San Fransisco. California. U.S.A. 1952. Ruby Blue dan ¨ Orange Sapphire
• Kashan. Austin. Texas. U.S.A. 1978. Ruby
• Ramaura. Los Angeles. California. U.S.A. 1983. Ruby
• Douros. Piraeus. Yunani. 1993. Ruby
• Knischka. Innsbruck. Australia. 1980. Ruby
• Lechleitner. Innsbruck. Austria. 1983. Macam-macam warna
• Corundum. Color Change Sapphire
• Russia. Novosibirsk. 1990an. Ruby
• Linde. Divisi Union Carbide. U.S.A. 1947. Star Sapphire
• Tairus (Thailand-Russia). Hydrothjemal Synthetic Ruby & Sapphire
Ada beberapa nama yang digunakan para pedagang di Indonesia untuk menjual Synthetic Corundum sebagai berikut :

• “King Sapphire” untuk Synthetic Blue Sapphire
• “American Star” untuk Synthetic Star Ruby dan Synthetic Star Sapphire
• “Siam Kapas” untuk Synthetic Ruby

Proses Quench Crackled adalah dengan memanaskan batuan Synthetic pada suhu yang tinggi kemudian di celup ke dalam air dingin, sehingga bagian dalamnya retak-retak agar menyerupai cacat alami.
Synthetic Corundum dapat diproduksi dalam jumlah besar untuk mengatasi permintaan pasar. Namun tidak berlaku untuk Natural Corundum yang ditambang dalam jumlah sangat terbatas yang harganya tetap mahal.
Munculnya Synthetic Corundum dapat memuaskan orang-orang yang ingin memiliki Ruby atau Sapphire tetapi dengan keuangan yg terbatas. Penampilannya secara sepintas sama seperti yang alami.
Banyak manfaat Synthetic Corundum selain untuk perhiasan dapat juga digunakan untuk Laser, alat-alat komunikasi, mesin-mesin dan keperluan industri. Natural Ruby dan Natural Sapphire memiliki penggemar tertentu karena kelangkaannya dan nilai Investasinya yang cukup tinggi.

Banyak nama keren yang digunakan untuk menjual Ruby atau Sapphire di pasaran, Sebenarnya bukan Ruby atau Sapphire, Konsumen harap berhati-hati.

Banyak nama keren yang digunakan untuk menjual Ruby atau Sapphire di pasaran, Sebenarnya bukan Ruby atau Sapphire, Konsumen harap berhati-hati.

Nama Samaran                Batu Sebenarnya
——————————————————-
Ruby Spinel……………….    Spinel Merah
American Ruby…………..    Garnet
Siberian Ruby…………….    Tourmaline Merah (Rubellite)
Balas Ruby………………..    Spinel Merah
Ruby Like………………….    Rubellite (Tourmaline Merah)
California Ruby…………..    Garnet
Bohemian Ruby………….    Rose Quartz
Brazillian Sapphire……..    Topaz Biru atau Tourmaline
Sipel Sapphire……………    Spinel Biru
Imperial Sapphire……….    Sapphire Orange atau Kuning yang dipanaskan/heat
dengan mengandung bahan kimiawi Beryllium.

=========================================================

info : mengulas tuntas ruby & sapphire………………mahardi paramita

Permata sintetik adalah sebuah kreasi laboratorium yang memiliki komposisi kimia, struktur kristal, dan properti yang sama dengan permata asli (Natural)

Sebutan Chatam adalah batu permata proses Laboratorium.
Chatham. San Fransisco. Californis. U.S.A. 1952. Ruby Blue dan Orange Sapphire. Perusahaan pembuat batu permata Synthetic

CONVERSATION

0 komentar:

Blogger news